Ditinjau dari peta silsilah (tarombo), Marga Silaban pertama kali disandang oleh Borsak Jungjungan yang merupakan putra pertama dari Sihombing. Namun pada akhirnya ada semacam kesepakatan tak tertulis diantara para keturunan (pinompar) Borsak Jungjungan bahwa penomoran silsilah (tarombo) Marga Silaban tidak lagi dimulai dari Borsak Jungjungan namun dari Datu. Hal ini disebabkan hilangnya data dan adanya kesimpangsiuran silsilah di urutan atas sehingga Datu Bira (Silaban Sitio), Datu Mangambe (Silaban Siponjot) & Datu Guluan dianggap sebagai urutan silsilah pertama.
Sebagaimana orang-orang Batak lainnya, maka para marga Silaban ini pun hidup tersebar di berbagai tempat baik di kampung halaman (bona pasogit) maupun didaerah perantauan (luat sileban).
Di bona pasogit sendiri, terdapat beberapa area atau kampung (huta) yang mayoritas penduduknya adalah marga Silaban. Huta tersebut antara lain adalah Silaban-Dolok Sanggul, Bona Dolok-Sijama Polang, Sijabat, Pangratusan-Parmonangan, Tipang-Bakkara dan Sitapean-Lintong ni Huta yang kesemuanya ada di kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.
Silsilah Silaban dari Si Raja Batak
* 1. <
* 2. Guru Tatea Bulan/Ompu Tuan Doli + <
* 3. <
* 4. Sorba Di Julu/Naimbaton (Parna) + Sorba Di Jae/Nairasaon + <
* 5. Sibagot Nipohan + Sipaettua + Silahi Sabungan + Raja Oloan + Raja Huta Lima + <
* 6. <
* 7. <
* ???. <
* ???. <
* 1. DATU BIRA (Silaban Sitio) + DATU MANGAMBIT (Silaban Siponjot) + DATU GULUAN
* 2. ...
Keterangan:
* Garis keturunan ditunjukkan oleh nama yang ditandai <
* Tanda bintang (*) pada No.5 menunjukkan keturunan Sorba di Banua dari br. Sibasopaet sementara yang lain dari br. Pasaribu.wikipedia.org
Cuma anak kecil yang mengatakan bahwa anak Borsak junjungan hanya Dt Bira, Dt Mangambe dan Dt Guluan. Ketiga Dt ini bukan anak langsung Borsak Junjungan melainkan cucu dari cucu (pahompu mangulahi)menurut versi turunan Dt Mangambe/Mangambit dan Dt Guluan, setidak-tidak-nya anak dari cucu (anak mangulahi)Borsak Junjungan menurut versi sebahagian besar turunan Dt Bira. Versi I: Borsak Junjungan anaknya hanya satu yaitu Op. Ratus dan punya anak hanya satu pula yaitu Ama Ratus, anak A.Ratus ada 3: yaitu Op.R. Dioma-Oma, Badia Porhas dan Dungdang Soaloon. Anak Op.R. Dioma-oma ada 3 orang yitu Dt Bira, Dt Mangambe/Mangmbit dan Dt.Guluan. Menurut versi ini keturunan dari Badia Porhas dan turunan Dungdang Soaloon masuk dalam lingkungan turunan Dt. Bira. Menurut versi turunan
ReplyDeletedt Bira: Tak ada yang namanya Ama Ratus, kata mereka anak Op.Ratus hanya satu yuitu Op.Raja Diomaoma. Tahun 30-an hal ini sebenarnya sudah hampir tuntas diselesaikan oleh orang-orang tua pada waktu itu dengan ditengahi KK.Joab Silaban dari Sipagabu akan tetapi dengan meletusnya Perang Dunia ke II akhir tahun 30-an (Jerman menyerbu Belanda tahun 1939) hal ini menjadi terbengkalai.
Sekarang karena perbedaan versi inilah maka kalau turunan ketiga Dt ini saling bertemu yang ditanya bukan nomor berapa dari Borsak Junjungan melainkan nomor berapa dari ketiga Dt tersebut. Yang memberi komentar ini adalah nomor 11 dari turunan Dt Mangambe/Mangambit Silaban yang sudah berumur 75 tahun dan lahir Silaban Rura.