Custom Search

Kitab Mangala Bulan = Merah ( I )

http://files.myopera.com/raja%20batak/albums/70667/thumbs/image044.gif_thumb.jpg

MYCULTURED. Kitab Mangala Bulan menerangkan tentang cerminan kekuatan Allah. Kitab ini menceritakan kekuatan manusia dalam menjalani hidup termasuk bumi dan seni bela diri batak dalam menjalani hidup sehari-hari.

Laklak Debata Bulan (Kitab Debata Bulan)
Laklak Debata Bulan adalah cerminan kekuatan Mulajadi Nabolon dan berlambangkan Darah Merah.

Mulajadi Nabolon bersabda kepada Debata Bulan :
“Aku akan membuat namamu Debata Bulan yang bulat di pokoknya yang mekar di ujungnya yang tinggi seperti gunung Sinabung yang besar. Mulanya pengetahuan dan kajian, mulanya orang baik dan mulanya peperangan, punya pisau dua kali tujuh, yang punya jengkol yang dapat dikait, dan pete yang dapat dijangkau tangan, yang punya rantai besi, punya pengetahuan yang benar yang berbaju merah, dan punya kuda merah yang membuka mulut manusia mengetahui yang manis dan yang pahit”. Di dalam kitab ini banyak mengandung ilmu kesaktian, seni beladiri, darah dan cara-cara yang digunakan oleh manusia agar dapat bertahan hidup termasuk kesehatan dan bela diri juga mengenai kekuatan bumi antara lain :
Naga Padohani Aji adalah kekuatan Mulajadi Nabolon untuk memegang pusaran bumi. Kekuatan ini berlambang merah sebab pada dasarnya tanah berwarna merah (tano rara) dan apabila Naga Padohani Aji tidak dihormati maka dia akan mengguncang bumi yang mengakibatkan gempa bumi. Itu sebabnya masyarakat batak masih tetap mengadakan budaya ritual untuk mangala bulan serta Naga Padohani Aji, agar bumi ini tetap utuh, namun pada jaman sekarang para orang batak yang telah lupa akan budayanya sendiri sudah sangat jarang mengadakan pesta ritual ini setelah agama Kristen masuk ke tanah batak.
Mangala Bulan berkata kepada manusia :
" Satukanlah darahmu dengan darahku melalui nafas yang telah kuberikan kepadamu maka segala sesuatunya yang kamu inginkan akan terwujud ".
Menurut isi ayat ini menerangkan bahwa darah manusia ada sembilan macam antara lain : Hitam, Ungu, Merah, Kuning, Putih, Biru, Hijau, Abu-abu dan coklat.
Jika di dalam biologi darah manusia hanya dua macam tetapi menurut Siraja Batak darah manusia ada sembilan macam dan darah tersebut ada pada tubuh manusia.
Letak sembilan macam darah pada tubuh manusia :
Darah Hitam berada pada rambut manusia.
Darah Ungu berada pada ubun-ubun manusia.
Darah Merah berada pada tubuh manusia.
Darah Juning berada pada kuku manusia.
Darah Putih berada pada tubuh manusia.
Darah Biru berada pada empedu manusia.
Darah Hijau berada pada bungkus empedu.
Darah Abu berada pada kulit dalam.
Darah Coklat berada pada kulit manusia.
Darah Tuhan ada pada alam raya yaitu di dalam perputaran waktu siang dan malam. Letak sembilan darah Tuhan pada alam raya :
Darah Tuhan Hitam : berada pada malam hari yang gelap gulita tanda ada bulan dan bintang.
Darah Tuhan Ungu : Sebelum matahari terbit pada pagi hari, maka akan lebih dulu cahaya ungu keluar.
Darah Tuhan Merah : Setelah warna ungu datang maka muncullah matahari dari dalam warna ungu tersebut, ini dapat kita lihat pada jam 4 pagi dan memandang dari atas bukit.
Darah Tuhan Kuning : Apabila matahari telah terbit pada pagi, maka matahari yang keluar warna merah tadi akan berangsur menjadi kuning pada saat memisahkan malam dan siang.
Darah Tuhan Putih ini terlihat setelah siang, dimana akan muncul embun putih pada siang hari.
Darah Tuhan Biru : itu adalah langit. Setelah matahari bersinar terang, maka langit biru akan terang juga.
Darah Tuhan Hijau : Darah Hijau in berada tumbuhan yang ada di muka ini.
Darah Tuhan Abu-abu : berada pada embun warna abu-abu, biasanya ini terlihat pada saat hujan mau turun.
Darah Tuhan Coklat : Darah Coklat ini ada pada tanah.

Demikian letak-letak darah manusia dan darah Tuhan.
Cara Menggunakannya :
Mulajadi Nabolon Tuhan Yang Maha Esa berfirman :
“Wahai engkau manusia apabila engkau dapat menyatukan darah-darahku dengan darahmu, maka segala sesuatu yang kau inginkan akan terkabul. Namun hati-hatilah menggunakannya agar engkau jangan jatuh ke dalam dosa”. Didalam kehidupan orang batak jaman dulu pada prinsipnya hidup manusia menggunakan darah hitam disebut Batara Guru yang melambangkan rahasia dan kebijakan manusia. Didalam darah putih ada Batara Sori yang melambangkan kesucian, kemurnian, kebenaran dan sopan santun manusia. Didalam darah merah ada Batara Bulan yang melambangkan kekuatan. Jati diri pribadi batak ada pada warna yang tiga yaitu : merah, putih, hitam.
Merah : Kekuatan.
Putih : Kebenaran.
Hitam : Kebijakan, rahasia
Itu sebabnya orang batak selalu mengikatkan benang tiga warna pada tangan, kekepala dan ke pakaian sebab tiga warna tersebut adalah perpaduan tiga benua yaitu Benua Atas, Benua Bawah dan Benua Tengah.
Di dalam buku ini saya hanya menuturkan cara menyatukan darah putih Tuhan dengan darah putih manusia, tidak diterangkan cara menyatukan darah Tuhan dengan darah manusia yang delapan , sebab manusia sangat berat untuk menahan amarah dan kehendaknya namun demikian setiap manusia yang dapat menyatukan darah putih Tuhan dan darah putih manusia itu sudah merupakan suatu keajaiban sebab Tuhan berkata : “Apabila engkau dapat menyatukan darah putihmu dengan darah putihku, maka engkau akan berhati mulia dan segala penyakit akan jauh darimu”.
Cara menyatukan darah putih Tuhan dengan darah putih manusia :
Siang hari pada saat matahari cerah, pandang dan tataplah kelangit. Kamu akan melihat embun putih yang sangat bersih, pastikan bahwa embun tersebut berada dalam pikiranmu dan khayalanmu yang mana setiap saat dapat kamu ingat untuk selamanya.
Duduk bersila, kemudian berdoalah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
Ingatlah embun putih bersih yang kamu pandang pada siang hari itu.
Tariklah nafas dengan membayangkan menarik embun putih masuk ke dalam pernafasan, dan pastikan pada saat menarik nafas engkau juga menarik embun putih ke dalam tubuhmu.
Saluran pernafasan ada dua, satu ke perut dan yang satu ke jantung dan hati. Namun nafas yang kamu hirup bersama embun putih akan kau hirup ke dalam jantung dan hati.
Dalam pemusatan pikiran kamu kadang kala akan kedatangan warna lain dalam pikiranmu. Jangan tarik nafas apabila embun belum bulat bersih warna embun putih di dalam pikiranmu.
Apabila kamu sudah berhasil menarik nafas bersama embun putih kedalam tubuhmu maka tubuhmu akan terasa getaran lembut itu tandanya telah berhasil.
Gunakanlah pernafasan pengaturan darah ini di dalam setiap bernafas, maka segala niat jahat akan hilang dari pikiranmu dan tubuhmu akan jauh dari penyakit dan marabahaya.
Apabila kamu sudah berhasil maka kamu akan dapat membantu orang-orang yang sakit.
Penyatuan darah putih ini tidak sama caranya dengan penyatuan darah yang delapan tadi dan jangan mencoba penyatuan darah putih ini dengan penyatuan darah yang lain sebab lain darah lain cara penyatuannya, .


Guru Besar : Prof. M. Sorimangaraja Sitanggang

No comments:

Post a Comment

Masukkan Email Anda Disini untuk dapat artikel terbaru dari BUDAYA BATAK:

Delivered by FeedBurner

KOMENTAR NI AKKA DONGAN....!!!

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...