MYCULTURED
Kemungkinan ke Simalungun datang dua periode, kalau kita sebut pertama Proto Simalungun dan yang kedua Deutro Simalungun yang datangnya dari Toba.Yang pertama itu masuknya dari Aceh atau terus dari Sumatera Timur (Pesisir Timur), rupanya telah membentuk satu kerajaan yang luas berbatas di laut asin dan laut tawar (yang dimaksud berbatas dengan selat Malaka dan Danau Toba) yang bernama Kerajaan Silou. Hampir pada segala kerajaan di Simalungun, pada akhir-akhir ini ada beberapa kampung yang bernama Silou, umpamanya
* di Raya : Silou Buntu, Silou Raya.
* di Panei, umpamanya Nagori Silou (dekat Urung Panei), Silou Marihat (dekat Dolog Huluan),
* di Siantar : Silou Malela, Silou Bayu dan Silau Malaha
* di Tanoh Jawa : Silau Bosar, Silou Majawa, Silou
* di Dolog Silou : Silou Marawan, Silou Kahean, Silou Dunia, Silou Hanopan, Silou Pangaribuan
* di Kisaran : Silou Laut, Silou, Parhutaan Silou
Cerita di Silou Buntu yang ditulis oleh Sdr. J. Edison Saragih, Pematang Silou itu di Silou Buntu (parhutaan), disana masih lengkap, ada Buntu Panjomuran (penjemuran) dan Buntu Pandodingan (bukit tempat bernyanyi. Raja Silou yang pertama bernama JIGOU yang kedua MORAIJOU dan yang ketiga TARITI.
Selama raja ketiga memerintah, Kerajaan Silou masih luas kekuasaannya, tetapi kemudian tidak ada lagi. Kuburan dari Raja Tariti, sekarang ini sudah menjadi keramat dan masih diurus oleh tutunannya pada kira kira 20 tahun yang lewat (sekitar thn 1954-red).
Orang lain menerangkan bahwa Pematang (ibu kota) kerajaan Silou mungkin dekat dolok Marawa di Silou Kahean, karena disanalah ada Parhutaan Silou. Marga mereka disebut PURBA, boleh jadi karena sebelah timur (Purwa, Purba). Boleh jadi Simalungun yang pertama itu pindah ke Toba, oleh satu sebab dan bertempat di sekitar Pusuk Buhit dan dari sana berserak keseluruh penjuru Tanah Batak.
Menurut keterangan Tuan Bandar Alam Purba Tambak, keturunan mereka Purba Tambak bukan dari Toba, tetapi dari Aceh, begitu juga Sidasuha bercabang dari Tambak. Marga ini tidak terdapat di Toba. Tapi menjadi pertanyaan juga karena marga Tambak ini ada sedikit di kota Pinang dan Mandailing.
Diambil dari : Seminar Kebudayaan Simalungun 1974, oleh J. Wismar Saragih.
No comments:
Post a Comment