MYCULTURED
Perjalanan jemaat HKBP Pondok Indah Timur, Ciketing, Bekasi Timur, untuk mencari tempat ibadah secara tetap sudah berlangsung belasan tahun. Berdasarkan penuturan salah satu anggota jemaat, N Sitorus, kepada Kompas.com, Senin (13/9/2010), ketika terbentuk sekitar tahun 1990-an, jemaat ini menggelar ibadah dari rumah ke rumah.Setelah 2-3 tahun beribadah, akhirnya jemaat mengupayakan pembelian lahan untuk membangun bangunan gereja secara tetap. Cita-cita ini pun terwujud pada tahun 2004 ketika mereka membeli lahan seluas 2.000 meter di RT 003/RW 06 Mustika Jaya, Bekasi.
"Waktu kami beli, kami bilang (akan bangun gereja). Warga juga memberikan tanda tangan izin. Setelah transaksi, kami buat gubuk-gubuk untuk ibadah kan. Tapi belum sempat dipakai ibadah, sudah dihancurkan oleh massa. Pas hari Minggu-nya mau dipakai, sudah diduduki," tuturnya mengenang peristiwa pada Juli 2004.
Akhirnya, jemaat kembali ke ibadah dari rumah ke rumah seperti sebelumnya. Namun, kesulitan makin besar. Lagi pula, jumlah anggota jemaat sudah mencapai 200 kepala keluarga atau hampir 1.000 orang.
Pada tahun 2007, jemaat akhirnya membeli sebuah rumah di Perumahan Pondok Timur Indah untuk digunakan beribadah. Menjelang penghujung tahun 2009, lanjut Sitorus, ibadah berlangsung aman. Namun, saat menggelar ibadah Natal pada Desember 2009, sekelompok orang mengganggu jalannya ibadah.
"Mereka suarakan supaya rumah itu tidak jadi rumah ibadah tapi karena belum ada pilihan lain, kita tetap menggunakannya ibadah," tambah pria yang mengaku sudah bergabung dengan jemaat ini sejak 1994.
Sitorus mengatakan, aksi yang dinilai mengganggu jalannya ibadah terus berlangsung hingga Januari 2010. Negosiasi pun dilakukan kepada pemerintah setempat sambil mencari tempat yang tepat. Namun, menurut Sitorus, tuntutan massa tak terbendung lagi sehingga rumah di Jalan Puyuh Raya tersebut disegel oleh Pemerintah Kota Bekasi.
No comments:
Post a Comment