Uneng Panggabean adik Edward, menceritakan bagaimana detik-detik terakhir sebelum pesawat tersebut jatuh. Dia mengaku masih sempat menghubungi Edward pada saat sebelum penerbangan dimulai.
“Jam 10 pagi masih ngobrol. Dia cerita, ada pesawat baru dari Rusia dan diajak ikut flight. Waktu yang flight kedua ikut lagi,” ujar Uneng saat berbincang dengan detikcom, Minggu (20/5/2012) malam.
“Karena pagi, saya sempat ingatkan sarapan. Jangan lupa makan. Masih tegur sapa, dan biasanya memang kita sering mengingatkan supaya tidak lupa makan,” kenang Uneng.
Edward merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Namun Edward lah yang merupakan anak laki-laki pertama. Ayah dan satu adiknya sudah lebih dulu meninggal sebelumnya. Meskipun asli Medan, namun keluarga ini sudah berdomisili di Duren Sawit, Jakarta Timur semenjak kecil.
Edward sendiri sudah lama bergelut dalam bisnis penerbangan. Indo Asia merupakan bisnis yang dikembangkan Edward bersama Rully Darmawan, yang juga merupakan salah satu korban SSJ 100.
“Sudah lama di Indo Asia, bareng Pak Rully dan teman-teman mereka juga. Ngajak join mereka dan patungan buat usaha. Mereka ini teman lama dari SMA,” tambah Uneng.
http://www.bungdetik.com/
No comments:
Post a Comment