Walaupun surat itu ditolak, namun keberatan yang secara berkelanjutan diajukan oleh komunitas Kristen-Simalungun tersebut akhirnya membuahkan hasil ketika Sinode am HKBP yang diadakan pada tanggal 10-11 Juli 1940 di Pearaja membicarakan keberatan mereka dan memutuskan agar Kerkbestuur HKBP membicarakan hal tersebut dengan jemaat Simalungun. Pembicaraan tersebut kemudian diadakan di Raya, Saribudolog dan Nagoridolog pada tanggal 26 September 1940 dan memutuskan agar komunitas Simalungun diberi satu distrik tersendiri bernama Distrik Simalungun dengan wakil orang Simalungun di sinode HKBP.
Dj. Wismar Saragih kemudian menjadi salah seorang peserta rapat yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 1952 yang bertujuan agar Jemaat-jemaat HKBP distrik Simalungun berdiri sendiri dan terpisah dari HKBP, dan membentuk HKBPS serta pengurus-pengurus dan majelis-majelis gerejanya. Pemisahan ini dilakukan secara sepihak oleh HKBP distrik Simalungun, dan baru diakui oleh wakil-wakil HKBP pada rapat bersama antara delegasi HKBP dan Pengurus Harian HKBP Simalungun (HKBPS) tentang pandjaeon (pemisahan) HKBP Simalungun di Pematang Siantar, 21-22 Januari 1953 yang keputusannya ditandatangani pada tanggal 22 Januari 1953. Pada kepengurusan HKBPS, Dj. Wismar Saragih menduduki jabatan Wakil Ephorus, yang merupakan jabatan tertinggi di kepengurusan pusat HKBPS dan diwakili oleh seorang Sekretaris Jendral. Saat itu HKBPS tidak memiliki Ephorus sebagai upaya untuk tetap memelihara hubungan baik dengan HKBP. HKBPS merupakan rintisan menuju kemandirian penuh jemaat-jemaat di Simalungun di dalam Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).
Karya-karya Dj. Wismar Saragih
Berikut sebagian dari karya-karya Pdt. Djaulung Wismar Saragih:
* Tadah ni tondujta: in ma hata ni Naibata rupeita ari-ari (ayat marhasoman hatorangan), Tandjung Pengharapan, 1967.
* Memorial peringatan pendeta J. Wismar Saragih: marsinalsal, 240 halaman, BPK Gunung Mulia, 1977.
* Ambilan na madear pasai Toehan Jesoes Kristoes: songon sinoeratkon ni Si Loekas
* Loopbaan J. Wismar Saragih, 141 halaman, British and Foreign Bible Society, 1939.
* Portama i tongah djaboe, 59 halaman, Pan Djaporman, 1942.
* Pasal panggomgomion (pamerentahan), 48 halaman, Comite "Na Ra Marpodah", 1929.
* Barita ni toean Rondahaim na ginoran ni halak toean raja na Mabadjan, 79 halaman.
* Siluah hun pulou Djawa (oleh-oleh dari Djawa), 38 halaman, Adventus, 1950.
* Roehoet manoeratkon hata Batak Simaloengoen, marhiteihon soerat Boelanda (soerat Latijn): marondolan bani besluit ni Directeur O & E, 27 April 1920, Issue 14246, 24 halaman, 1934.
* Buei ambilan na binuat humbani buku na pansing padan na basaia, 136 halaman, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), 1957.
* Partingkian ni hata Simaloengoen: Simaloe-ngoen Bataks verklarend woordenboek, 280 halaman, Comite "Na Ra Marpodah Simaloe-ngoen," 1938 (mulai diproduksi oleh Zendingsdrukkerij pada 1936).
* Padan Na Baru, bersama Petrus Purba dan LAI, 403 halaman, LAI, 1978.
* Pardiateihon ma, ise do ia: Goluh pakon pangajarion ni Jesus, bersama Petrus Purba dan LAI, 91 halaman, LAI, 1976.
* Ambilan na madear mangihutkon si Johannes: indjil Johannes, bersama Petrus Purba dan LAI, 63 halaman, LAI, 1971.
***Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pendeta Djaulung Wismar Saragih
Pendeta Djaulung Wismar Saragih dan Memajukan Simalungun
Pendeta Djaulung Wismar Saragih dan Gereja Kristen Protestan Simalungun
MYCULTURED
- Tillo Tillo
- Unang Alani Arta
- Uju Dingolu Hon Ma Nian
- Aek Sibundong
- Tudos Tu Bulung Motung
- Taridem Idem
- Aut Boi Ilu Makkatai
- Ala Tipang
- Sihutur Sanggul
- Sirait na Bolon
- DIPARSOBANAN
- Marmasak Sandiri
- Molo Huingot
- Baringin Sabatola
- MARIA
- ROSITA
- ARBAB
No comments:
Post a Comment