MYCULTURED
Kepolisian mengumumkan nama-nama korban tewas dalam baku tembak Brigade Mobil dan Detasemen Khusus Antiteror 88 dengan kelompok bersenjata di hutan rakyat Dusun Marihat Banda, Desa Dolok Sagala, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Sabtu siang, 2 Oktober 2010.Empat anggota komplotan tewas dalam baku tembak itu. Mereka antara lain, Taufik, Zulkarnaen, Fauzi, "Satu lagi belum ada identitasnya," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Iskandar Hasan dalam pesan singkat, Sabtu malam, 2 Oktober 2010.
Sementara itu, polisi juga menangkap hidup Dede al Hamzah al Robin Simanjuntak. "Saat ini tersangka sudah diamankan di RS Bhayangkara Medan," katanya.
Dalam baku tembak, polisi menyita senjata M16 yang tidak lain milik anggota Brimob yang tertembak dalam perampokan Bank CIMB Niaga, Deli Serdang, Sumatera Utara, Agustus lalu.
Selain itu polisi juga menyita senjata api AK 56 dan 4 Magasen, peluru M16 sebanyak 77 butir, peluru AK 47 (394 butir), peluru call 7,62 (182 butir), peluru call 7,2 (18 butir), 1 FN Rakitan, 4 jaket, dan beberapa kaos, dan 6 unit sepeda motor.
Kontak Senjata Kedua
Kontak senjata antara aparat dan komplotan ini merupakan kontak kedua setelah Kamis malam di Simpang Brohol, Kota Tebing Tinggi dan Jumat dini hari lalu di Desa Dolok Manampang dan Pekan Kamis, Kecamatan Dolok Masihul. Komplotan ini terkepung di kawasan perkebunan di Dolog Masihul setelah jejak mereka teridentifikasi di Kecamatan Sipispis, Sergai. Mereka sempat melarikan diri ke Tebingtinggi hingga kemudian melarikan diri ke arah kawasan perkebunan di Dolok Masihul.
Puluhan polisi yang diturunkan di kawasan perkebunan itu sejak pukul 10.30 WIB mendapat perlawanan sengit dari komplotan yang juga menggunakan senjata laras panjangjenis AK-47, AK-56 dan M-16 dan AK-47 rakitan. Baku tembak pertama terjadi di ladang ubi milik warga yang dekat Dusun Sarang Puah, Desa Dolok Sagala.
Suara tembakan terdengar jelas dari Sarang Puah yang berjarak sekitar200 meter dari lokasi baku tembak.
Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno sempat menelusuri kawasan yang menjadi tempat baku tembak. Tak hanya menembus perkebunan di tengah hujan deras. Kapolda juga ikut masuk sungai dengan kedalaman satu meter.
Walaupun yang tertangkap hidup dan mati sudah ada enam orang, Oegroseno memastikan masih ada anggota komplotan
yang berhasil melarikan diri. Polisi terus melakukan pengejaran.
Hingga tadi malam, penyisiran di sejumlah kawasan di Dolog Masihul masih terus dilakukan. Polda Sumut menurunkan sekitar 250 personel dalam pengejaran komplotan bersenjata yang diduga jaringan teroris Aceh ini.
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment