Custom Search

Sejarah Marga Saragih Dari Sudut Pandang Simalungun

MYCULTURED

Kali ini kita coba membahas tentang marga Saragih yang banyak mendiami Tanah Simalungun bahkan bisa dikatakan merekalah salah satu penduduk asli Tanah Simalungun.

Saat ini banyak berkembang mengenai sejarah marga ini yang selalu digencarkan oleh pihak Toba bahwa marga Saragih ini adalah hasil diaspora dari keturunan Saragi Tua anak dari Raja Nai Ambaton,namun saya tidak sepaham dengan sejarah yang menurut saya rekaan pihak Toba namun hanya merupakan kebetulan sama nama aja antara Saragi anaknya Raja Nai Ambaton dengan Saragih yang berada di Simalungun yang diyakini berasal India atau sekisaran Kerajaan Nagore tempo dahulu.

Adapun Raja Nai Ambaton bukanlah raja yang seperti kita bayangkan selama ini bahwa ia mempunyai kerajaan,kekuasaan yang luas dan rakyat tp Raja Nai Ambaton hanyalah sebutan raja alias kepala kampungnya saja seperti halnya Raja Silahisabungan dan juga Raja Sisingamaraja karena rakyat Toba tidak pernah mengenal sistem tertata feodalisme seperti yang dijalankan oleh Raja-Raja di Simalungun yang benar-benar sebuah Kerajaan pada arti sebenarnya.

Alkisah seorang keturunan Raja Saragih di Simalungun masuk hutan untuk berburu hewan buruan,si Saragih ini ditemani berburu dengan Harimau kesayangannya,keasyikan berburu tanpa ia sadari bahwa ia sebenarnya sudah jauh meninggalkan tanah Simalungun dan berada di Tanah Toba.Rupanya ia tersesat di daerah yang baru pertama kali datangi tersebut.

Tinggallah ia di sana dan menikahi gadis boru Toba kemudian beranak ia dan menghasil anak-anak yang kemudian akan menurunkan marga Simarmata,Turnip,Manihuruk,Sitanggang dsb..

Ketika usianya semakin tua,rindulah si Saragih ini pada kampung halamannya di Simalungun,ia pun berniat untuk kembali,sebelum ia berangkat balik ke Simalungun ia berpesan kepada anak dan cucunya bahwa mereka wajib untuk kembali ke Tanah Simalungun karena aslinya leluhur dan tanah mereka adalah di Simalungun bukan di Toba.

Makanya mengapa banyak marga-marga yang katanya tergabung dalam “Parna” tsb selalu digerakkan untuk kembali ke Simalungun dibandingkan dengan marga-marga Toba lainnya.Ini dikarena bahwa Simalungunlah tanah leluhur mereka.

Kita bisa mengambil contoh dari marga Simarmata yang lebih banyak bersembunyi dibalik marga Saragih yang artinya lebih banyak marga Simarmata yang di Simalungun ketimbang dengan Simarmata yang berada di Toba.

Ini hanyalah mengisahkan ulang sejarah marga Saragih dari sudut pandang Sejarah Marga Saragih Simalungun,jika ada yang terganggu dengan kisah sejarah ini,saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.



No comments:

Post a Comment

Masukkan Email Anda Disini untuk dapat artikel terbaru dari BUDAYA BATAK:

Delivered by FeedBurner

KOMENTAR NI AKKA DONGAN....!!!

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...