Custom Search

Kerajaan Siallagan (Fakta Sejarah-Toba Samosir)

Dahulu kala, kerajaan Siallagan ini tempat yang sangat terlarang untuk di kunjungi. entah dimulai sejak kapan tempat ini menjadi tempat wisata dan boleh di kunjungi oleh orang-orang awam.


Pintu masuk kerajaan Siallagan

Disinilah tempat asal muasal sejarah kenapa Medan mempunyai salah satu julukan ,,Batak makan Orang". Di kerajaan Siallagan ini mempunyai pengadilan yang unik sekali yang juga cukup mengerikan sekali bagi saya orang dluar pulau sumatera. Namun bukan sembarang pengadilan karena Raja Siallagan saat itu sangat bijak dalam menyikapi sebuah masalah.. Maka dari itu beliau sangat di hormati dan di segani oleh penduduk-penduduk setempat. Tempat beliau di makamkan dan rumahnya pun hingga sekarang masih dilestarikan.


Rumah-rumah penduduk rakyat Siallagan


Rumah raja Siallagan


Bagian dalam rumah raja Siallagan


Tungku masak pada dapur rmh sang Raja Siallagan


Kuburan raja Siallagan

Bagi rakyat yang bersalah pada awal mulanya di penjara di tmpt pengadilan umum. Ketika waktunya di sidang, orang tersebut akan di pasung kakinya dan di adili di muka rakyat sehingga rakyat pun mengetahui kesalahan-kesalahan tersangka. Apakah orang tersebut mencuri atau merampok dan tidak sembarang orang bisa melakukan kejahatan d kampung ini.


Pengadilan Umum


Tempat tersangka di pancung ketika sedang di adili


Tempat rapat raja dan pendamping2nya depan pengadilan Umum

Bilamana tersangka itu terbukti bersalah dan kejahatan yang sudah berulang kali atau kejahatan yang sebener2nya kejahatan pun akan mendapat sangsi yang sangat berat yaitu dengan pengeksekusian terhadap tersangka.

Tempat pengeksekusian pun juga tersedia dan pastinya akan di pertontonkan di muka rakyat setempat. Pertama-tama kepala si penjahat ini akan di penggal dan kepalanya akan di gantung di sebuah pohon, yang sayangnya pohon itu sudah dtiadakan atau tidak diperbolehkan orang awam untuk melihat pohon tersebut. Kembali dengan penjelasannya kenapa kepala-kepala yang sudah dipenggal di gantung di pohon ini yaitu sebagai pertanda kepada rakyat lainnya siapa-siapa saja yang sudah berbuat kriminal. Yang bersalah tentuny! Dan juga sebagai pembelajaran untuk rakyat lainnya bahwa hukum itu benar adil adanya di kerjaan Siallagan ini.




Hukuman pun juga tidak sembarang menjatuhkan hukuman. Sekiranya memang pantas orang itu dieksekusi maka akan dieksekusilah orang tersebut ditentukan juga tanggalan-tnggalan kapan orang tersebut akan dieksekusi. tanggalannya itu sangat lah unik bentuknya. Ada 13 bulan tapi sayangnya saya tidak tahu menahu apa dan bagaimana cara membaca bulanan Batak!


Penanggalan Bulanan bagi Orang Batak

Pengeksekusian tidak lah berhenti hanya pada pemenggalan kepala saja tapi di sertai juga pemakanan jeroan dari orang yang telah di eksekusi ini. Jantung atau Hati diberikan kepada sang Raja dan Istrinya, sedangkan jeroan lainnya diberikan pada orang-orang di pengadilan dan rakyat penduduk setempat tersebut. Peristiwa ini yang menyebabkan orang-orang batak menyandang julukan ,,BAtak makan Orang".

***Dari Beberapa sumber

Pendeta Djaulung Wismar Saragih

Pendeta Djaulung Wismar Saragih dan Memajukan Simalungun

Pendeta Djaulung Wismar Saragih dan Gereja Kristen Protestan Simalungun

MYCULTURED


No comments:

Post a Comment

Masukkan Email Anda Disini untuk dapat artikel terbaru dari BUDAYA BATAK:

Delivered by FeedBurner

KOMENTAR NI AKKA DONGAN....!!!

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...